KANDUNGAN PORPOLIS BAGI TUBUH
Propolis
adalah zat yang mengandung resin, dikumpulkan oleh lebah-lebah dari
pucuk dan kulit pohon serta tumbuhan lain, kemudian dicampur dengan
enzim yang terdapat dalam kelenjar ludah lebah. Lebah-lebah lalu membawa
zat tersebut ke sarangnya dan menggunakan untuk membangun pintu masuk,
menambal retakan dan lubang serta melapisi sel-sel sarang lebah agar
tetap steril dan bersih dari virus dan jamur.
Pengungkapan
manfaat Propolis di abad terakhir ini, dimulai sejak ditemukan bangkai
seekor tikus yang lama mati dan tidak membusuk dalam sarang lebah, oleh
seorang pembudidaya lebah madu. Bangkai tikus itu kemudian diteliti di
laboratorium, dan ditemukan bahwa ia tidak membusuk karena dibaluri
propolis oleh lebah (Simone-Fin_rstrom dan Maria Spivak, 2010).
Lebah-lebah itu sengaja melumuri bangkai tersebut dengan propolis agar
tidak membusuk dan menjadi sumber bakteri dan virus di sarangnya.
SEJARAH PENGGUNAAN PROPOLIS
Sejarah
membuktikan, bahwa Propolis telah digunakan secara turun-temurun oleh
umat manusia sejak abad-abad yang silam. Hal ini disebutkan dalam
berbagai literatur, diantaranya:
1.
Propolis digunakan untuk merawat luka serta penyakit akut, sejak ratusan
tahun lalu. Bapak ilmu kedokteran, Hippocrates (460-377 SM) menyarankan
penggunaan propolis untuk menyembuhkan bengkak dan tukak.
2.
Pliny, cendikiawan Romawi (23–79 M) dalam buku Natural History
menyebutkan banyak manfaat Propolis bagi kesehatan. Pliny berkata: "Para
tenaga kesehatan masa kini menggunakan propolis sebagai obat karena
mengeluarkan sengat serta segala macam racun yang tertanam dalam daging,
mengurangi bengkak, melembutkan kapalan, melegakan nyeri pada otot dan
menyembuhkan kudis yang sukar diobati"
3.
Dalam literature Mesir kuno, sejak tahun 1533-1550 SM Propolis
digunakan untuk mengobati luka, merangsang pengeluaran kemih, dan
mengobati sakit perut. Selain itu, para tabib menggunakan Propolis untuk
mengawetkan jasad orang Mesir yang meninggal. Hal ini baru diketahui
oleh peneliti modern setelah ditemukannya kandungan unsure antibiotic
yang menyerupai unsur propolis pada jasad mumi.
4.
Ibnu Sina (Avicenna), Bapak kedokteran Modern Islam, dalam bukunya “The
Canon of Medicine” menuliskan bahwa terdapat jenis lilin hitam yang
sanggup menghilangkan penyumbatan, mengatasi bahaya dan memiliki efek
pembersihan. Lilin hitam tersebut diprediksi sebagai Propolis.
5. Suku Inca biasanya mengoleskan propolis untuk mengobati pembengkakan dan peradangan.
6.
Pada perang Anglo Boer (Afrika Selatan, 1888-1902), Propolis digunakan
sebagai antibiotik. Propolis dicampur dengan vaselin dan minyak jeli
untuk mengobati luka tentara korban perang agar tidak infeksi. Propolis
terbukti ampuh melawan bakteri yang resisten terhadap antibiotik kimia
lain seperti: penicillin, ampicilin, methicilin, dan streptomycin.
7.
John Gerard dalam buku herbalnya yang terkenal The History of Plants
(1597), merujuk propolis sebagai "damar atau bahan lengket dari kuncup
daun poplar hitam" yang memberikan efek penyembuhan cepat dan berkhasiat
untuk berbagai masalah.
8. Di Rusia,
Propolis vanogen (propolis yang telah dicampur dengan vaselin)
digunakan untuk mengobati luka pasien pasca operasi. Pada perang dunia
ke II, Rusia menggunakan salep propolis untuk mengobati luka pasca
perang. Pada tahun 1947, Rusia melakukan peneiltian tentang efek
antimikroba yang dimiliki oleh propolis, kemudian digunakan kepada
binatang, dan hasilnya sangat memuaskan.
PENDAPAT PARA AHLI TENTANG PROPOLIS
Berdasarkan
penelitian para pakar kesehatan di luar maupun dalam negeri, propolis
terbukti ampuh melawan beberapa penyakit berat. Berikut adalah pendapat
para pakar tentang Propolis:
- Dr. dr. Eko Budi Koendhori, Mkes,
dari Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga
(FK UNAIR). Beliau membuktikan bahwa lem lebah itu membantu menekan
kerusakan jaringan paru pada mencit yang diinfeksi Mycobacterium
tuberculosis (bakteri penyebab penyakit tuberculosis (TBC).
- John Diamond, MD: “Propolis mampu mengaktifkan kelenjar thymus yang berfungsi sebagai sistem kekebalan tubuh”.
- Ray Kupinsel: “Propolis sebagai antibiotik alami yang dapat melawan berbagai penyakit tanpa efek samping”
- Profesor Arnold Becket: “Propolis mampu menyembuhkan berbagai penyakit yang disebabkan oleh virus, bakteri dan jamur”.
- Russia Research Team (Tim Peneliti Rusia):
Yang terkandung dalam propolis merupakan antibiotik alami dan zat
antivirus, vitamin, asam amino, dan mineral yang sangat mujarab untuk
penyakit tenggorokan dan mulut.
- Dr. Fang Chu (dokter di Lien Yu Kang Hospita Cina): “Propolis berguna untuk penyakit kandungan lemak tinggi dalam darah dan untuk penyakit jantung.
- Columbia Cancer Research Institute, 1991:
“CAPE dalam propolis memiliki zat yang berfungsi membunuh sel kanker.
Dengan penggunaan teratur zat CAPE selama 6 bulan dapat mengurangi
kanker sebesar 50%”.
- Majalah antibiotik VP Kivalkina: “Propolis sangat efektif untuk infeksi tanpa batas kadaluarsa”.
- Dr K. Lund Aagaard: “Propolis,
Zat alam, cara untuk kesehatan”. Bioflavanoid yang terkandung dalam
propolis dapat menurunkan radikal bebas yang disebabkan oleh polusi,
bahan pengawet dan bahan kimia lainnya yang masuk ke tubuh. Kemampuan
bekerja Bioflavanoid setara dengan kemampuan 500 buah jeruk.
- Prof Hembing Wijaya kusuma: “Propolis sangat baik untuk kesehatan kulit dan berkhasiat luar biasa”.
MANFAAT PROPOLIS DARI SEGI MEDIS :
1. Sebagai anti Jamur, Virus dan Bakteri
Virus
berkembang biak dalam lapisan protein. Selama lapisan ini tidak pecah,
maka zat berbahaya dari virus tidak membahayakan tubuh manusia. Lapisan
protein ini dapat melindungi dengan bantuan Bioflavonoid. Penelitian
terakhir dari The National Heart and Lung Institute London menunjukan
bahwa bioflavonoid pada propolis mampu menghancurkan banyak bakteri yang
resisten terhadap antibiotic sintesis.
Propolis
sensitive terhadap Staphyococcus, Streptococcus, E.Coli, virus
Influensa, Herpes, H.Pilori, Salmonella typhosa. Propolis juga sensitive
terhadap jamur yang menjadi penyebab penyakit kewanitaan seperti
keputihan dan exim.
2. Anti Oksidan
Pada
semua proses metabolisme tubuh, terutama reaksi dengan oksigen akan
membentuk molekul-molekul yang kekurangan electron (tak berpasangan) di
kulit luarnya. Zat ini dinamakan radikal bebas (free radikal) yang
sangat reaktif dan cenderung menyerang sel-sel normal yang dapat
memberikan elektronnya.
Kalau hal ini
terjadi, maka sel normal akan memberikan elektronnya dan menjadi sel
cacat. Bila tidak di hancurkan oleh system kekebalan tubuh, maka sel-sel
cacat akan menyebabkan berbagai macam penyakit sesuai dengan posisi
dimana sel cacat itu berada di jantung akan menyebabkan penyakit
jantung. Begitu pula bila terjadi paru-paru akan menyebabkan penyakit
paru-paru dan demikian seterusnya.
Bersyukurlah,
karena Tuhan telah menyediakan suatu zat di alam yang sukarela
memberikan elektronnya untuk menetralkan radikal bebas tersebut. Zat ini
dinamakan antioksidan alamiah dan salah satunya terkandung dalam
Propolis, yakni Vitamin A, C, E serta enzim-enzim alamiah seperti
Glutathion peroxydase (GPS), superoxida dismutate (SOD) dan katalase.
3. Sebagai Stimulator Sistem Imun (Imuno Stimulator)
Saat
system imun tubuh menurun, misalnya pada penderita AIDS, banyak terjadi
penghancuran limposit (T4-Cell), sehingga pasien akhirnya meninggal
akibat infeksi. Begitu juga dengan penderita Kanker pada umumnya
memiliki system imun yang lemah, akibat toksin tumor dan terapi
sitostatika, radiasi atau pembedahan.
Immuno
Stimulator secara tidak langsung berkhasiat mengaktifkan kembali system
imun yang rendah dengan meningkatkan respon imun yang tidak spesifik,
antara lain dengan memperbanyak Limfo-T4.NK-cell dan makrofag
distimulasi dan interleukin. Efek akhir dari reaksi komplek itu adalah
zat asing yang dapat dikenali dan dihancurkan termasuk sel; cacat,
virus, dan bakteri.
Peran
Bioflavonoid dalam proses ini adalah peningkatkan kerja system imun
dengan jalan peningkatkan aktivitas dan memperbanyak Limfo-T dan
Makrofag yang sangat berguna dalam memusnahkan zat asing dalam tubuh,
seperti Jamur, Virus, Bakteri dan Sel bebas.
4. Atherosklerosis
Atherosklerosis
adalah pengapuran pembuluh darah oleh kolesterol yang terkontaminasi
oleh radikal bebas. Kolesterol sebagian besar diangkut dari jaringan
hati melalui pembuluh darah dalam bentuk LDL kolesterol. LDL kolesterol
dioksidasi oleh radikal bebas yang ada di dalam pembuluh darah sehingga
terbentuk oksi-LDL. Oksi-LDL inilah yang mengendap pada dinding pembuluh
darah dan mengakibatkan Atherosklerosis. Atherosklerosis yang tidak
diobati akan menyebabkan berbagai penyakit, seperti darah tinggi,
jantung koroner dan stroke.
5. Anti Tumor
Tumor
adalah sekelompok sel cacat/bebas yang secara tiba-tiba menjadi tidak
terkendali, memperbanyak diri secara cepat dan terus menerus. Kecacatan
pada sel ini disebabkan oleh berkurangnya antioksidan tubuh untuk
melindungi sel dari serangan radikal bebas.
6. Sebagai Anti Prostaglandin
Menghentikan
aktivitas peradangan dengan cara menghambat pengeluaran prostaglandin
(hormon yang menjadi penyebab reaksi radang). Efek ini yang bekerja pada
kasus–kasus penyakitr rheumatoid Artritis (radang sendi,asam
urat),Nefritis dan lain-lain.
7. Membantu Proses Regenerasi Sel Hati
Cirrhosis
Hepatitis adalah penyakit yang mengenai organ hati dengan kriteria:
Matinya sel-sel parenkim hati, Pembentukan secara aktif jaringan ikat,
Proses regenerasi sel hati terganggu.
Propolis
membantu proses regenerasi sel hati agar berjalan baik dan meningkatkan
system imun untuk memakan sel-sel hati yang sudah mati sehingga dapat
mengurangi pembentukan jaringan ikat (jaringan parut).
8. Diabetes Melitus ( kencing manis )
Diabetes
Melitus adalah penyakit yang ditandai oleh peningkatkan kadar gula
dalam darah akibat produksi insulin yang menurun. Propolis merangsang
sel-sel pancreas untuk aktif meningkatkan pengeluaran insulin sehingga
kadar gula di dalam darah dapat menjadi normal.
9.Gangguan Saluran Pencernaan
Propolis
sensitive terhadap pilori yang menyebabkan penyakit maag dan ulcus
lambung (luka lambung), juga terhadap E.Coli (penyebab diare) dan
Salmonella Typhosa (penyebab Typhus)
10.Gangguan Saluran Pernafasan
Propolis
membantu system pertahannan tubuh melawan penyakit saluran pernafasan
kronis seperti TBC, melindungi sel paru dari kerusakan akibat radikal
bebas. Propolis juga berperan dalam pengobatan Asma karena kinerjanya
sebagai Bronchodilator (melebarkan Bronchus), menstabilkan tiang sel dan
menekan pengeluaran Histamin.
11.Penyakit jantung dan Pembuluh Darah
Propolis
dapat mengatasi efek radikal bebas terhadap jantung, meningkatkan daya
pompa jantung, mencegah kekakuan pembuluh darah (penyakit hipertensi),
mencegah pembentukan Trombus (Stroke dan Jantung Koroner)
12.Perawatan Luka
Propolis
sebagai desinfektan bioflavonoid dan vitamin C yang terkandung
didalamnya, sangat berperan untuk penyembuhan luka dengan cara
mempercepat tmbuhnya jaringan baru.
13.Anti Stress
Propolis
dapat menekan saraf parasimpatis agar dapat mengekspresikan kesenangan
dan menekan rasa takut, membuat rileks, sehingga berguna bagi penderita
gangguan jiwa.
0 komentar:
Posting Komentar