Blogroll

Kamis, 02 Januari 2014

KANDUNGAN PORPOLIS BAGI TUBUH

KANDUNGAN PORPOLIS BAGI TUBUH

Propolis adalah zat yang mengandung resin, dikumpulkan oleh lebah-lebah dari pucuk dan kulit pohon serta tumbuhan lain, kemudian dicampur dengan enzim yang terdapat dalam kelenjar ludah lebah. Lebah-lebah lalu membawa zat tersebut ke sarangnya dan menggunakan untuk membangun pintu masuk, menambal retakan dan lubang serta melapisi sel-sel sarang lebah agar tetap steril dan bersih dari virus dan jamur.
Pengungkapan manfaat Propolis di abad terakhir ini, dimulai sejak ditemukan bangkai seekor tikus yang lama mati dan tidak membusuk dalam sarang lebah, oleh seorang pembudidaya lebah madu. Bangkai tikus itu kemudian diteliti di laboratorium, dan ditemukan bahwa ia tidak membusuk karena dibaluri propolis oleh lebah (Simone-Fin_rstrom dan Maria Spivak, 2010). Lebah-lebah itu sengaja melumuri bangkai tersebut dengan propolis agar tidak membusuk dan menjadi sumber bakteri dan virus di sarangnya.

SEJARAH PENGGUNAAN PROPOLIS
Sejarah membuktikan, bahwa Propolis telah digunakan secara turun-temurun oleh umat manusia sejak abad-abad yang silam. Hal ini disebutkan dalam berbagai literatur, diantaranya:
1. Propolis digunakan untuk merawat luka serta penyakit akut, sejak ratusan tahun lalu. Bapak ilmu kedokteran, Hippocrates (460-377 SM) menyarankan penggunaan propolis untuk menyembuhkan bengkak dan tukak.
2. Pliny, cendikiawan Romawi (23–79 M) dalam buku Natural History menyebutkan banyak manfaat Propolis bagi kesehatan. Pliny berkata: "Para tenaga kesehatan masa kini menggunakan propolis sebagai obat karena mengeluarkan sengat serta segala macam racun yang tertanam dalam daging, mengurangi bengkak, melembutkan kapalan, melegakan nyeri pada otot dan menyembuhkan kudis yang sukar diobati"
3. Dalam literature Mesir kuno, sejak tahun 1533-1550 SM Propolis digunakan untuk mengobati luka, merangsang pengeluaran kemih, dan mengobati sakit perut. Selain itu, para tabib menggunakan Propolis untuk mengawetkan jasad orang Mesir yang meninggal. Hal ini baru diketahui oleh peneliti modern setelah ditemukannya kandungan unsure antibiotic yang menyerupai unsur propolis pada jasad mumi.
4. Ibnu Sina (Avicenna), Bapak kedokteran Modern Islam, dalam bukunya “The Canon of Medicine” menuliskan bahwa terdapat jenis lilin hitam yang sanggup menghilangkan penyumbatan, mengatasi bahaya dan memiliki efek pembersihan. Lilin hitam tersebut diprediksi sebagai Propolis.
5. Suku Inca biasanya mengoleskan propolis untuk mengobati pembengkakan dan peradangan.
6. Pada perang Anglo Boer (Afrika Selatan, 1888-1902), Propolis digunakan sebagai antibiotik. Propolis dicampur dengan vaselin dan minyak jeli untuk mengobati luka tentara korban perang agar tidak infeksi. Propolis terbukti ampuh melawan bakteri yang resisten terhadap antibiotik kimia lain seperti: penicillin, ampicilin, methicilin, dan streptomycin.
7. John Gerard dalam buku herbalnya yang terkenal The History of Plants (1597), merujuk propolis sebagai "damar atau bahan lengket dari kuncup daun poplar hitam" yang memberikan efek penyembuhan cepat dan berkhasiat untuk berbagai masalah.
8. Di Rusia, Propolis vanogen (propolis yang telah dicampur dengan vaselin) digunakan untuk mengobati luka pasien pasca operasi. Pada perang dunia ke II, Rusia menggunakan salep propolis untuk mengobati luka pasca perang. Pada tahun 1947, Rusia melakukan peneiltian tentang efek antimikroba yang dimiliki oleh propolis, kemudian digunakan kepada binatang, dan hasilnya sangat memuaskan.

PENDAPAT PARA AHLI TENTANG PROPOLIS
Berdasarkan penelitian para pakar kesehatan di luar maupun dalam negeri, propolis terbukti ampuh melawan beberapa penyakit berat. Berikut adalah pendapat para pakar tentang Propolis:
-      Dr. dr. Eko Budi Koendhori, Mkes, dari Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR). Beliau membuktikan bahwa lem lebah itu membantu menekan kerusakan jaringan paru pada mencit yang diinfeksi Mycobacterium tuberculosis (bakteri penyebab penyakit tuberculosis (TBC). 
-      John Diamond, MD:Propolis mampu mengaktifkan kelenjar thymus yang berfungsi sebagai sistem kekebalan tubuh”.
-      Ray Kupinsel:Propolis sebagai antibiotik alami yang dapat melawan berbagai penyakit tanpa efek samping”
-      Profesor Arnold Becket:Propolis mampu menyembuhkan berbagai penyakit yang disebabkan oleh virus, bakteri dan jamur”.
-      Russia Research Team (Tim Peneliti Rusia): Yang terkandung dalam propolis merupakan antibiotik alami dan zat antivirus, vitamin, asam amino, dan mineral yang sangat mujarab untuk penyakit tenggorokan dan mulut.
-      Dr. Fang Chu (dokter di Lien Yu Kang Hospita Cina): “Propolis berguna untuk penyakit kandungan lemak tinggi dalam darah dan untuk penyakit jantung.
-      Columbia Cancer Research Institute, 1991: “CAPE dalam propolis memiliki zat yang berfungsi membunuh sel kanker. Dengan penggunaan teratur zat CAPE selama 6 bulan dapat mengurangi kanker sebesar 50%”.
-      Majalah antibiotik VP Kivalkina: “Propolis sangat efektif untuk infeksi tanpa batas kadaluarsa”.
-      Dr K. Lund Aagaard: “Propolis, Zat alam, cara untuk kesehatan”. Bioflavanoid yang terkandung dalam propolis dapat menurunkan radikal bebas yang disebabkan oleh polusi, bahan pengawet dan bahan kimia lainnya yang masuk ke tubuh. Kemampuan bekerja Bioflavanoid setara dengan kemampuan 500 buah jeruk.
-      Prof Hembing Wijaya kusuma: “Propolis sangat baik untuk kesehatan kulit dan berkhasiat luar biasa”.

MANFAAT PROPOLIS DARI SEGI MEDIS :
1. Sebagai anti Jamur, Virus dan Bakteri
Virus berkembang biak dalam lapisan protein. Selama lapisan ini tidak pecah, maka zat berbahaya dari virus tidak membahayakan tubuh manusia. Lapisan protein ini dapat melindungi dengan bantuan Bioflavonoid. Penelitian terakhir dari The National Heart and Lung Institute London menunjukan bahwa bioflavonoid pada propolis mampu menghancurkan banyak bakteri yang resisten terhadap antibiotic sintesis.
Propolis sensitive terhadap Staphyococcus, Streptococcus, E.Coli, virus Influensa, Herpes, H.Pilori, Salmonella typhosa. Propolis juga sensitive terhadap jamur yang menjadi penyebab penyakit kewanitaan seperti keputihan dan exim.

2. Anti Oksidan
Pada semua proses metabolisme tubuh, terutama reaksi dengan oksigen akan membentuk molekul-molekul yang kekurangan electron (tak berpasangan) di kulit luarnya. Zat ini dinamakan radikal bebas (free radikal) yang sangat reaktif dan cenderung menyerang sel-sel normal yang dapat memberikan elektronnya.
Kalau hal ini terjadi, maka sel normal akan memberikan elektronnya dan menjadi sel cacat. Bila tidak di hancurkan oleh system kekebalan tubuh, maka sel-sel cacat akan menyebabkan berbagai macam penyakit sesuai dengan posisi dimana sel cacat itu berada di jantung akan menyebabkan penyakit jantung. Begitu pula bila terjadi paru-paru akan menyebabkan penyakit paru-paru dan demikian seterusnya.
Bersyukurlah, karena Tuhan telah menyediakan suatu zat di alam yang sukarela memberikan elektronnya untuk menetralkan radikal bebas tersebut. Zat ini dinamakan antioksidan alamiah dan salah satunya terkandung dalam Propolis, yakni Vitamin A, C, E serta enzim-enzim alamiah seperti Glutathion peroxydase (GPS), superoxida dismutate (SOD) dan katalase.

3. Sebagai Stimulator Sistem Imun (Imuno Stimulator)
Saat system imun tubuh menurun, misalnya pada penderita AIDS, banyak terjadi penghancuran limposit (T4-Cell), sehingga pasien akhirnya meninggal akibat infeksi. Begitu juga dengan penderita Kanker pada umumnya memiliki system imun yang lemah, akibat toksin tumor dan terapi sitostatika, radiasi atau pembedahan.
Immuno Stimulator secara tidak langsung berkhasiat mengaktifkan kembali system imun yang rendah dengan meningkatkan respon imun yang tidak spesifik, antara lain dengan memperbanyak Limfo-T4.NK-cell dan makrofag distimulasi dan interleukin. Efek akhir dari reaksi komplek itu adalah zat asing yang dapat dikenali dan dihancurkan termasuk sel; cacat, virus, dan bakteri.
Peran Bioflavonoid dalam proses ini adalah peningkatkan kerja system imun dengan jalan peningkatkan aktivitas dan memperbanyak Limfo-T dan Makrofag yang sangat berguna dalam memusnahkan zat asing dalam tubuh, seperti Jamur, Virus, Bakteri dan Sel bebas.

4. Atherosklerosis
Atherosklerosis adalah pengapuran pembuluh darah oleh kolesterol yang terkontaminasi oleh radikal bebas. Kolesterol sebagian besar diangkut dari jaringan hati melalui pembuluh darah dalam bentuk LDL kolesterol. LDL kolesterol dioksidasi oleh radikal bebas yang ada di dalam pembuluh darah sehingga terbentuk oksi-LDL. Oksi-LDL inilah yang mengendap pada dinding pembuluh darah dan mengakibatkan Atherosklerosis. Atherosklerosis yang tidak diobati akan menyebabkan berbagai penyakit, seperti darah tinggi, jantung koroner dan stroke.

5. Anti Tumor
Tumor adalah sekelompok sel cacat/bebas yang secara tiba-tiba menjadi tidak terkendali, memperbanyak diri secara cepat dan terus menerus. Kecacatan pada sel ini disebabkan oleh berkurangnya antioksidan tubuh untuk melindungi sel dari serangan radikal bebas.

6. Sebagai Anti Prostaglandin
Menghentikan aktivitas peradangan dengan cara menghambat pengeluaran prostaglandin (hormon yang menjadi penyebab reaksi radang). Efek ini yang bekerja pada kasus–kasus penyakitr rheumatoid Artritis (radang sendi,asam urat),Nefritis dan lain-lain.

7. Membantu Proses Regenerasi Sel Hati
Cirrhosis Hepatitis adalah penyakit yang mengenai organ hati dengan kriteria: Matinya sel-sel parenkim hati, Pembentukan secara aktif jaringan ikat, Proses regenerasi sel hati terganggu.
Propolis membantu proses regenerasi sel hati agar berjalan baik dan meningkatkan system imun untuk memakan sel-sel hati yang sudah mati sehingga dapat mengurangi pembentukan jaringan ikat (jaringan parut).

8. Diabetes Melitus ( kencing manis )
Diabetes Melitus adalah penyakit yang ditandai oleh peningkatkan kadar gula dalam darah akibat produksi insulin yang menurun. Propolis merangsang sel-sel pancreas untuk aktif meningkatkan pengeluaran insulin sehingga kadar gula di dalam darah dapat menjadi normal.

9.Gangguan Saluran Pencernaan 
Propolis sensitive terhadap pilori yang menyebabkan penyakit maag dan ulcus lambung (luka lambung), juga terhadap E.Coli (penyebab diare) dan Salmonella Typhosa (penyebab Typhus)

10.Gangguan Saluran Pernafasan 
Propolis membantu system pertahannan tubuh melawan penyakit saluran pernafasan kronis seperti TBC, melindungi sel paru dari kerusakan akibat radikal bebas. Propolis juga berperan dalam pengobatan Asma karena kinerjanya sebagai Bronchodilator (melebarkan Bronchus), menstabilkan tiang sel dan menekan pengeluaran Histamin.

11.Penyakit jantung dan Pembuluh Darah
Propolis dapat mengatasi efek radikal bebas terhadap jantung, meningkatkan daya pompa jantung, mencegah kekakuan pembuluh darah (penyakit hipertensi), mencegah pembentukan Trombus (Stroke dan Jantung Koroner)

12.Perawatan Luka
Propolis sebagai desinfektan bioflavonoid dan vitamin C yang terkandung didalamnya, sangat berperan untuk penyembuhan luka dengan cara mempercepat tmbuhnya jaringan baru.

13.Anti Stress
Propolis dapat menekan saraf parasimpatis agar dapat mengekspresikan kesenangan dan menekan rasa takut, membuat rileks, sehingga berguna bagi penderita gangguan jiwa.

0 komentar:

Posting Komentar